TERSENYUM: Mantan Ketua LPM Jurnal Kampus FE ULM Arief Rahman saat menjadi pemateri terkait dunia jurnalistik kepada mahasiswa.
BANJARMASIN- Wartawan Ekonomi Harian Kabar Kalimantan Arief Rahman mengingatkan, agar dalam membuat sebuah berita haruslah mengandung unsur 5W+1H.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pemateri untuk Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Jurnal Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (FE ULM), Jumat (29/6/2018) di Ruang 12 Kelas FE ULM Banjarmasin.
"5W+1H itu standar wajib dalam dunia jurnalistik yang harus dipenuhi saat membuat berita. 5W+1H yaitu who, what, where, when, why dan how," tegas mantan Ketua LPM Jurnal Kampus FE ULM tersebut.
Bukan hanya memperhatikan masalah 5W+1H, dalam pembuatan berita hendaknya bisa memperhatikan penggunaan kalimat yang efektif dan efesien. Tujuannya agar pembaca nyaman saat membacanya.
"Perhatikan juga penggunaan koma, titik hingga huruf besar. Sering kali saya lihat anak-anak pers kampus abai memperhatikan hal tersebut saat membuat sebuah berita maupun tulisan," ungkapnya.
Sedangkan untuk wawancara, Arief tidak lupa mengingatkan anak-anak pers kampus untuk membuat pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara dengan narasumber sesuai dengan tema berita yang ingin diangkat.
"Walau sudah memiliki daftar pertanyaan, kita harus tetap mengeksplor pertanyaan lain. Khususnya saat narasumber memberikan jawaban pertanyaan yang jauh lebih menarik saat proses wawancara. Ini penting agar berita yang kita buat jadi berkembang," katanya.
Menurut Arief, adalah sebuah keuntungan sebenarnya bagi mahasiswa yang memilih organisasi pers kampus saat mereka duduk dibangku kuliah. Karena selain bisa belajar organisasi dan jurnalistik sekaligus, mereka juga punya kesempatan untuk mengenal banyak orang baik di lingkungan internal maupun eksternal kampus.
"Ini saya jamin merupakan sebuah keuntungan yang tidak dimiliki oleh organisasi lainnya. Karena itulah bebanggalah bagi anda sekalian yang bergabung di LPM Jurnal Kampus," pungkasnya.
SUMBER: www.jurnalkampus.news