BERDOA: Ketua AMPG Kota Banjarmasin Arief Rahman saat berdoa di makan para sepuh Partai Golkar di Kota Banjarmasin |
Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Banjarmasin Arief Rahman mengatakan, hal tersebut tentunya sudah sesuai dengan tema hari sumpah pemuda di tahun 2017 yang mengangkat tema "Pemuda Indonesia Berani Bersatu".
"Saat ini negara Indonesia sedang diuji persatuannya dengan berbagai isu negatif, baik itu agama, suku hingga politik. Sebagai seorang yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa, para pemuda harusnya dapat bersatu dan berbuat agar bangsa ini tidak dipecah belah oleh oknum yang menginginkan Indonesia tercerai berai," tegas mantan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu kemarin.
Salah satu caranya yang paling gampang adalah bisa dimulai dengan tidak ikut-ikutan menyebarkan status, video hingga berita hoax yang bisa menimbulkan fitnah dan berujung pertikaian antar suku, agama hingga golongan tertentu di media sosial.
Malah harusnya para pemuda bisa memposting status, berita hingga video yang dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat lebih baik dan mengembalikan semangat persatuan bangsa, agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju dan besar di masa depan.
"Lebih baik posting yang baik-baik saja, supaya dapat pahala sekalian. Kalau yang negatif selain bisa berujung fitnah, kita pun akan diganjar dosa," ucap lelaki yang berprofesi sebagai Staf Ahli Fraksi Partai Golkar di DPRD Kota Banjarmasin ini.
Dilihatnya di media sosial, banyak sekali para pemuda yang masih menyebarkan isu-isu negatif yang tidak jelas sumbernya. Bahkan mereka tak segan mencaci maki pemimpin tanpa ada argumentasi dan bukti yang valid.
"Saya lihat mereka ini kebanyakan berpendidikan tinggi semua, namun malah ikut-ikutan menyebarkan berita sampah begitu. Saya secara pribadi cukup miris melihat fenomena tersebut," tambah Putera Politisi Senior Partai Golkar Kalsel Misri Syarkawie tersebut.
Saat ini perkembangan media sosial melalui internet kian tidak terbendung lagi di Indonesia, tak terkecuali Kalsel. Hal ini tentunya menurut Arief membuat berbagai fenomena baru muncul dikalangan pemuda.
Dalam hal positif hadirnya media sosial dapat makin memudahkan pemuda berinteraksi dengan orang lain dan malah menjadi peluang usaha bagi mereka yang pandai memanfaatkannya. Namun disisi lain hadirnya media sosial dapat menjadi cara yang cukup ampuh dalam menyebar fitnah, kebencian dan berbagai hal negatif lainnya pada pemuda.
"Karena itulah saya ingatkan lagi pada pemuda di Banua untuk bisa memanfaatkan media sosial secara bijak. Misalnya manfaatkanlah media sosial untuk membuat karya nyata yang bermanfaat bagi diri sendiri bahkan orang lain," tukasnya.
SUMBER: www.metrokalimantan.com